Kamis, 04 Agustus 2011

Batalkan Qishash, Ahmadinejad Puji Bahrami

Ameneh Bahrami, memutuskan memaafkan lelaki yang telah menghancurkan wajahnya dan membutakan matanya, sesaat sebelum lelaki itu dihukum qishash. Tindakan Bahrami ini dipuji oleh Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad.

Ahmadinejad, dilansir dari CNN, Kamis, 4 Juli 2011, mengatakan tindakan Bahrami mencerminkan nilai pengorbanan dan pemaafan seorang Muslim pada bulan suci Ramadan. Ahmadinejad berharap tindakan Bahrami dapat dijadikan contoh bagi warga Iran lainnya.

"Tindakan tidak mementingkan diri sendiri ini adalah bentuk kehormatan kami dan bangsa Iran. Hal ini memberikan banyak pelajaran bagi kita untuk terus maju," kata Ahmadinejad.

"Semua kebaikan di dunia adalah bentuk dari sikap tidak egois dan saling memaafkan," kata Ahmadinejad lagi.

Pengampunan dilakukan Bahrami pada Minggu, 31 Juli 2011, setelah pelaku, Majid Mohavedi, merengek dan berlutut meminta ampun pada Bahrami. Padahal, jika saja Bahrami memutuskan untuk meneruskan hukuman tersebut, sebelah mata Mohavedi akan buta akibat suntikan 20 cairan asam.

Sebelumnya, Bahrami ngotot menghukum orang yang telah merusak masa depannya. Mohavedi menyiram Bahrami dengan cairan asam lantaran lamarannya ditolak pada 2004 silam. Namun ketika berhadapan dengan Mohavedi dia mengatakan, "balas dendam tidak akan mampu membayarnya." (sj)